Energi ikatan rata-rata meruapkan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.
Contoh
CH2(g) → CH3(g) + H(g) ΔH = +425 kJ/mol
CH3(g)→ CH2(g) + H(g) ΔH = +480 kJ/mol
CH2(g) → CH(g) ΔH = +425 kJ/mol
CH(g) → C(g) + H(g) ΔH = +335 kJ/mol
Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan akan diperlukan energi 1.665 kJ/mol, sehingga jika diambil rata-ratanya maka untuk setiap ikatan didapatkan nilai +416,25 kJ/mol. Jadi energi ikatan rata-rata dari ikatan C - H adalah 416,25 kJ/mol
Energi ikatan rata-rata merupakan besaran yang cukup berarti untuk meramalkan besarnya energi dari suatu reaksi yang sukar ditentukan melalui pengukuran langsung dengan kalorimeter, meskipun terdapat penyimpangan-penyimpangan.
Tabel Energi Ikatan rata-rata beberapa ikatan(kj/mol)
energi ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan kestabilan suatu molekul. Molekul dengan energi ikatan besar berarti ikatan dalam molekul tersebut kuat, yang berarti stabil. Molekul dengan energi ikatan kecil berarti mudah terurai.
Contoh
Energi ikatan H-F = 567 kJ/mol dan H-I = 299 kJ/mol. Fakta menunjukkan bahwa gas HI lebih mudah terurai daripada HF.
Selain dapat digunakan sebagai informasi kestabilan suatu molekul, nilai energi ikatan rata-rata atau energi disosiasi ikatan dapat digunakan untuk memperkirakan nilai perubahan entalpi suatu reaksi. Perubahan entalpi merupakan selisih dari energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan dengan energi yang terjadi dari penggabungan ikatan.
ΔH =ΣEnergi ikatan zat pereaksi - ΣEnergi ikatan zat hasil reaksi